Jumat, 30 Mei 2014

Jual Benih Lele Yg Berkualitas Khusus Daerah Seputaran Kota Jambi.




Melayani anda yang ingin bisnis budidaya ikan lele, gurameh, patin dan ikan hias yang Berkualitas khusus di daerah Kota Jambi (Kami SIAP ANTAR TEMPAT).
Budidaya ikan sangat gampang dan menguntungkan. anda dapat melakukan budidaya ikan sendiri di rumah anda.

Kami menyediakan bibit ikan yang berkualitas untuk budidaya ikan sesuai dengan yang anda harapkan. tidak menunggu waktu lama untuk bisnis budidaya ikan ini. hanya membutuhkan waktu dalam hitungan bulan, anda udah dapat menikmati hasil budidaya ikan anda.

Silahkan hubungi kami untuk mendapatkan bibit budidaya ikan yg Terbaik untuk bisnis ikan anda. mari ber-budidaya ikan. kami siap memberikan layanan terbaik untuk budidaya ikan anda.
Lokasi: Smpg bukit baling dalam, kec Jambi selatan atau hubungi kami 0813 666 7 66 44 (Uda Deri).

Rahasia Agar lele cepat panen

Ada Berbagai cara agar budidaya pembesaran mendapat hasil yg memuaskan, salah satunya :

I. Probiotik Shorinji
CARA MEMBUAT SENDIRI "PROBIOTIK SHORINJI"

Probiotik hasil fermentasi Ragi, Bawang Putih, Kunyit dan Bakteri Asam Laktat yang akan kita produksi sendiri ini berisikan Lactobacillus dan Yeast. Sama persis terhadap berbagai merek Probiotik terkenal untuk ikan air tawar yang beredar di pasaran saat ini mengadung isi yang serupa.
Probiotik SHORINJI yang akan kita produksi sendiri dengan biaya sangat murah ini digunakan untuk membibis pakan/pelet ikan lele pada kolam guna :


1. Meningkatkan nafsu makan dan pertumbuhan ikan lele.
PROSES PEMBUATAN PROBIOTIK SHORINJI :

a. Air Bersih = 13 liter.
g. Air Kelapa Murni (dari 1 butir buah kelapa yang sudah tua)
Kocok jerigen selama 1-2 menit agar semua bahan-bahan terlarut merata. Simpan jerigen beserta bahan-bahan tersebut selama 7 hari agar terjadi proses fermentasi dengan sempurna yang akan di tandai dengan cairan di dalam jerigen berubah warna menjadi coklat dan berbau alkohol. Setiap 1-2 hari sekali tutup jeringen dibuka untuk mengeluarkan gas fermentasi, lalu jeringen ditutup rapat kembali.
PROSES PEMBIBISAN PROBIOTIK SHORINJI PADA PELET :
2. Mempercepat waktu panen dan menghemat pakan / pelet.
3. Meningkatkan bobot ikan lele.
4. Meningkatkan penyerapan protein dari Alga air kolam dan pelet agar menjadi daging secara maksimal.
5. Menghilangkan / mengurangi bau air kolam akibat amoniak dan gas beracun.


1. Bahan-Bahan :

a. Yakult = 4 botol.
b. Ragi Tape = 1 1/2 butir
c. Molasses (Tetes Tebu / Gula Jawa / Gula Merah) = 1/2 liter.
d. Sari Bawang Putih = 1kg + Air secyukupnya
e Sari Kunyit =1/2 kg + Air secukupnya 
f.Air bersih = 13 liter
g. Jerigen = 1 unit

2. Cara Mengolah Bahan Probiotik Shorinji : Masukkan air bersih 13 liter ke dalam Jerigen bersih, kemudian tuangkan Sari Bawang Putih, Sari Kunyit, 4 botol Yakult, 1/2 liter Molasses, 1 butir Ragi Tape (yg sudah di tumbuk halus) dan Air Kelapa Murni ke dalam Jeringen yang telah berisi air bersih.


Setelah 7 hari masa fermentasi bahan Probiotik Shorinji sudah dapat digunakan untuk membibis pakan / pelet ikan lele pada kolam dengan cara : Campurkan 2 tutup botol Aqua hasil fermentasi Probiotik Shorinji yang dilarutkan dengan 800 mL air. Aduk merata. Selanjutnya dikocorkan atau aduk cairan itu ke dalam 1 Kg pakan (pelet) lele sampai meresap rata dan di campur SUSU KENTAL 1sdm & MADU 1 sdm dalam 1kg pelet.
Biarkan pelet dan probiotik Shorinji meresap dalam 10-20 menit sebelum diberikan kepada ikan lele. Pencampuran pelet dengan probiotik selama 10-20 menit baik untuk membantu proses pencernaan pakan pada usus ikan lele.

catatan : pembibisan Probiotik shorinji terpisah dengan Susu kental & Madu.






II. NUTRISI UNTUK LELE




Nutrisi adalah proses fermentasi yang menggunakan gula aren. Jadi kata nutrisi di sini agak berbeda dengan istilah dalam ilmu gizi.
Prinsip pembuatan nutrisi itu sederhana:
Pertama, penyiapan bahan. Untuk lele, dibutuhkan unsur N, P dan K. Ini adalah unsur makro. Untuk itu dibutuhkan bahan yang akan difermentasikan, yaitu jantung pisang, batang brotowali dan tulang kering atau cangkang kulit telur. Perlu diketahui bahwa ketiga bahan ini diproses secara terpisah. Bahan yang sama adalah air dan gula aren asli. Gula aren asli memiliki ciri bahannya seragam jika diiris secara melintang. Ketiga bahan ini (bahan yang akan difermentasikan, air dan gula aren) disiapkan dalam jumlah berat yang sama.
Kedua, ketiga bahan tersebut dicampur menjadi satu. Agar bisa bercampur, maka gula aren harus disisir sehalus mungkin dan bahan yang akan difermentasikan juga harus diremuk sekecil mungkin. Tidak dianjurkan untuk melarutkan gula aren dengan air panas.
Ketiga, masukkan bahan yang akan campuran tersebut kedalam wadah yang bening/tembus cahaya. Kemudian tutuplah dengan kertas buram yang bersih.
Keempat, simpan bahan tersebut selama seminggu. Perhatikan keamanan tempat penyimpanan.
Setelah ketiga bahan tersebut (fermentasi jantung pisang, batang brotowali dan tulang kering atau cangkang kulit telur) selesai difermentasi, campurkanlah menjadi satu. Kemudian ambil sesendok makan dari campuran tersebut untuk dilarutkan dalam air (satu liter misalnya), aduklah dan campurkan dalam pelet. Tunggu kira-kira sepuluh menit sampai air tersebut meresap dalam pelet, dan berikan kepada ikan.
Fungsi nutrisi: meningkatkan berat ikan sehingga akan menambah keuntungan.

Semoga bermanfaat & dengan berusaha di iring doa insya Alloh cepat panen tu si kumis ;)
0853 780 77 666






























Video Kolam Terpal di Lahan yg sempit di Jambi City


Rahasia menghilangkan bau pada kolam & amoniak

Teknologi EM-4 Perikanan dan tambak merupakan produk unggulan saya dalam budidaya ikan lele, beberapa kali proses budidaya menggunakan kolam terpal saya selalu menggunakan EM-4 ini yaitu kurang lebih 2 minggu sebelum benih lele ditebar dengan dosis 1 tutup botol/m2, dan ditebarkan rutin setiap 2 minggu sekali sebanyak 1 tutup botol per 2 m2, penggunaan EM-4 terbukit mampu menjaga daya tahan tubuh lele, meningkatkan nafsu makan , menjaga kolam agar tidak berbau, memfermentasikan sisa pakan, kotoran yang terdapat di dasar kolam, juga menguraikan gas amoniak, methan dan hydrogen sulfide yang dapat mengganggu ikan. EM 4 juga mampu meningkatkan oksigen terlarut (DO) sehingga air menjadi bersih dan tidak diperlukan penggantian berulang-ulang karena kualitas air tetap terjaga serta aman bagi lingkungan.

Untuk mendongkrak produksi ikan lele, syaratnya air harus bagus dan terhindar dari pencemaran. Sementara mengatasi pencemaran air sendiri kuncinya hanya dengan teknologi EM 4. Kemerosotan kualitas air yang disebabkan limbah merupakan masalah utama yang sering dihadapi para peternak. Limbah-limbah tersebut akan menimbulakan gas-gas beracun yang menyebabkan terjangkitnya penyakit ikan karena mengalami setress. Limbah tersebut juga mengakibatkan produksi akan merosot dan menimbulkan kematian.

Sekilas tentang Teknologi EM 4
Produk EM-4 Perikanan dan Tambak merupakan kultur EM dalam medium cair berwarna coklat kekuning-kuningan yang menguntungkan, berrguna untuk meningkatkan bakteri pengurai bahan organic, menekan pertumbuhan bakteri pathogen, menstimulasi enzim pencernaan dan meningkatkan kualitas air pada tambak.


 Manfaat EM-4 Perikanan dan Tambak
  • Meningkatkan pertahanan tubuh ikan/udang SR
  • Meningkatkan pertumbuhan dan size ikan/udang GR
  • Meningkatkan imunostimulan / daya tahan ikan/udang
  • Meningkatkan daya tahan tubuh ikan/udang sehingga mengurangi pengunaan Antibiotik.
  • Efisiensi energi dan pengelolaan kualitas air
  • Memfermentasi sisa pakan, kotoran, cangkang udang di dasar tambak
  • Meningkatkan oksigen terlarut (DO) dan air menjadi bersih sehingga tidak diperlukan penggantian air berulang-ulang.
  • Menguraikan gas-gas amoniak, metan dan hydrogen sulfide.
  • Mempertahankan kualitas linkungan
  • Aman dan Ramah lingkungan.
Cara Membuat EM4 Sendiri
Berikut ini cara pembuatan EM yang sudah banyak dilakukan masyarakat, dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah di dapat.
1. Bahan dan alat
  • Susu sapi murni dua liter
  • Isi perut (lambung) kambing atau sapi secukupnya.
  • Gula pasir 1 kg
  • Bekatul 1 kg
  • Nanas 1 buah
  • Terasi ½ kg
  • Air bersih 10 liter
  • Panci
  • Parutan atau blender
  • Kompor
2. Cara Membuat
  • Haluskan buah nanas dengan menggunakan blender/parutan. Campurkan dengan gula pasir, bekatul, terasi dan air bersih di dalam panci. Masak sampai mendidih, lalu dinginkan.
  • Tambahkan susu sapi murni dan isi lambung kambing atau sapi, aduk hingga tercampur rata.
  • Tutup panci rapat-rapat hingga 12 jam atau satu hari.
Membuat EM4 dengan bahan Tumbuhan
Mungkin sUdah ada yg tahu bahwa membuat EM4 dengan bahan usus hewan menimbulkan bau busuk yang kurang sedap, oleh karena itu, disini dituliskan cara membuat mikroba komposter EM4 dengan bahan2 tumbuhan yang tidak terlalu berbau busuk.
Bahan-bahan
  • Sampah sayur, terutama kacang-kacangan
  • Kulit buah-buahan (papaya, pisang, rambutan, mangga, dsb.)
  • Bekatul, secukupnya
  • Gula merah, sedikit saja
  • Air beras, secukupnya
Cara membuat:
  • Sampah sayur, kulit buah-buahan dan bekatul dicampurkan. Tempatkan misalnya di dalam sebuah ember atau penampung yang lain. Tutup. Sambil kadang-kadang diaduk, biarkan selama satu minggu sampai membusuk sehingga menjadi EM1. EM singkatan dari Effective Microorganism, yaitu jasad renik "ganas" yang akan mempercepat proses pengomposan. Ditengarai dengan angka 1 karena inilah cairan mikroorganisme yang terbentuk setelah mengalami dekomposisi selama satu minggu.
  • Cairan EM1 dicampur dengan sampah sayur dan kulit buah-buahan. Kemudian didiamkan lagi selama satu minggu. Cairan baru yang terbentuk disebut dengan EM2.
  • Cairan EM2 dicampurkan dengan bekatul, gula merah dan air beras. Dan didiamkan lagi selama satu minggu sehingga menjadi EM3.
  • Diamkan lagi selama satu minggu tanpa menambahkan apa-apa. Cairan itu telah menjadi EM4.
Membuat EM4 dengan Mudah
Sebagai starter mikroorganisme pada proses dekomposer EM4 menjadi begitu penting dalam dunia pertanian organik. Jika kita harus membeli EM4 tersebut harganya lumayan mahal, padahal ada berbagai cara untuk membuat EM4 sendiri dengan harga bahan baku yang sangat murah. Salah satu caranya adalah sebagai berikut:
BAHAN:
1.    Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
2.    Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
3.    Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
4.    Kacang panjang segar 0,25 kg
5.    Kangkung air segar 0,25 kg
6.    Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
7.    Gula pasir 1 kg
8.    Air tuak dari nira 0,5 liter

CARA PEMBUATAN:
  • Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.
  • Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.
  • Campurkan gula pasir dan tuak dalam ember tadi dan aduk hingga rata.
  • Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari
  • Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
  • Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
  • Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.

CARA MEMPERBANYAK EM 4
Untuk menghemat penggunaan EM 4 terutama bagi pembudidaya ikan lele skala besar, beberapa pembudidaya ikan lele memilih untuk memperbanyak penggunaan EM 4 mereka, sehingga dengan usaha memperbanyak ini dapat ditemukan perbandingan dimana 1 liter EM 4 dapat menghasilkan sekitar 70 liter EM 4 fermentasi. Adapun cara memperbanyak EM 4 ini adalah:
Resep 1
Alat dan Bahan  :
Em 4 = 1 liter
Air gula merah = ½ kg + 1 liter air
Sari buah nenas (4 buah) + 38 liter
Jerigen isi 40 liter
Campur semua dalam wadah jeregen, lalu tutup rapat selama seminggu, dan siap pakai.

Resep 2
Alat dan Bahan  :
1.       3 liter cairan EM 4 ( 3 botol @ 1 liter)
2.       Drum plastic 200 liter
3.       500 gr gula merah / putih
4.       180 liter air
5.       0,5 kg terasi yang sudah dicairkan dengan air secukupnya (opsional untuk hasil yang lebih baik)
Resep 3
Alat dan Bahan
1.       Tetes tebu 3 liter
2.       Em-4 2 liter
3.       Air 95 liter
4.       Kantung plastic / drum (ada tutup)
5.       Tali
Cara Pembuatan :
1.       Dicampur air, tetes tebu dan em-4
2.       Diikat atau ditutup

3.       Dibiarkan selama kurang lebih 2 minggu.

Kamis, 29 Mei 2014

Rahasia Pertama buat Ternak Ikan Lele (Pemula)

TeknikPengomposan Kolam
Persiapan air kolam:

* Air bisa memakai air dari sumber manasaja, dengan syarat kadar besi rendah. Kalau air PAM wajib diendapkan dulu 1-3 hari, supaya koporit menguap.
* Isi kolam hingga ketinggian 50cm
* Beri pupuk kandang yang sudah diletakkan di dalam karung dan diikat serta digantungkan hingga setengah karung terendam dalam air. Jumlahnya adalan 1-1,5 kg/m2 atau untuk 10m2 berkisar 10-15 kg
* Larutkan cairan herbal sebanyak 2 sendok makan dan dilarutkan dalam 2 liter air serta ditambahkan 4 sendok makan garam dapur kemudian ditebar rata. Larutan herbal hanya bisa didapatkan di Abah Nasruddin atau kadernya saja. (Ane tidak memakai pupuk kandang dan sebagai gantinya memakai pupuk organik cair supaya lebih simple)
* Air akan berangsur-angsur menjadi hijau terang (pengalaman hari ke 4-5 akan kelihatan hijau), setelahnya akan semakin pekat.
* Tunggu selama 8 hari dan kemudian angkat pupuk kandang dari kolam
* Keesokan harinya benih siap ditebar (hari ke-9). Tebar pada pagi hari 3sore. Ane pernah tebar jam 1 siang banyak yang sekitar patilnya jadi berwarna merah. Tebar secara perlahan dengan metode aklimatisasi selama 5-10menit dan usahakan lele keluar sendiri dari wadah.

PENGOMPOSAN KOLAM
Fungsi pengomposan kolam dilakukan agar kondisi air didalam kolam stabil untuk ditebar benih, pengomposan dilakukan sebelum kolam ditebar benih dan dilakukan 3-12 hari sebelum ditebar benih.
Air yang baru belum bisa ditebar benih dikarenakan sumber pakan, jumlah bakteri gram positif jumlah alga air, dan kandungan oksigen didalam air, masih belum stabil, maka air yang baru tesebut harus dilakukan pengomposan.

1. Cara pengomosan kolam dengan proses alami

1.isi air kolam 25-40 cm
2.berikan pupuk kandang yang telah dimasukan kedalam karung kemudian gantungkan diatas kolam (posisi karung terendam ½ diatas permukaan air)
3.berikan urea dan garam ikan.
4.Biarkan selama 1 minggu hingga plankton dalam air tumbuh dan berkembang biak
5.Kemudian tambahkan air hingga mencapai ukuran 60-70 cm
6.Biarkan air kolam selama 4-6 hari
7.Bila air sudah berwarna hijau tua dan air tidak berbau, berati kolam sudah siap digunakan

2. Cara pengomosan kolam dengan proses kimiawi
 
1.Isi air kolam 25-40 cm
2.Berikan SPF (super plankton fertizer) atau produk-produk probiotik lain yang banyak dipasaran,
3.Berikan antibiotik ikan kedalam kolam
4.Berikan sebanyak 1-2 tutup botol dan dicampurkan kedalam kolam
5.tunggu hingga 7-10 hari
6.Isi volume air hingga 60-70 cm
7.biarkan air kolam selama 2-3 hari
8.Bila air sudah berwarna hijau tua dan air tidak berbau, berarti kolam sudah siap digunakan

3. Cara pengomposan kolam dengan proses silang kolam
 
1.Isi air kolam 25-40 cm
2.Berikan ½ air yang telah dikompos atau dalam pengertian pindahkan air kolam yang telah dikomposkan sebelumnya dan campurkan ½ dari volume air kedalam kolam air yang belum dilakukan pengomposan
3.Berikan antibiotik dan probiotik kedalam kolam
4.Biarkan air selama 3-5 hari
5.Bila air sudah berwarna hijau cerah dan air tidak berbau, berarti kolam sudah siap digunakan.

Pemilihan benih
Yang terpenting adalah kesehatannya dengan ciri-ciri sbb:
* gerakan ikan aktif
* Tidak terdapat luka
* Kumit/sungut tidak patah
* Sekitar patil tidak berwarna kemerahan
* tidak ada white spot / bintik putih

PENEBARAN BIBIT
 
1. masukan sedikit air kolam pada tempat bibit sebelum ditebarkan kedalam kolam
2. biarkan beberapa saat selama 10-15 menit
3. masukan tempat bibit djerigen kedalam kolam, dan biarkan bibit tersebut keluar dengan sendirinya

PEMBERIAN PAKAN

1. Jadwal Pemberian Pakan
 
Pemberian pakan diberikan 3 x dalam 1 hari
1.Pagi hari yaitu pada pukul 09:00
2.Sore hari pada pukul 15:00
3.Malam hari pada pukul 21:00

2. Berat Pakan yang akan diberikan
 
FCR (Food Converstion Rate) diberikan 1 : 1 yaitu diberikan dengan rumus
1. 3-5 %/100 X berat ikan = (H1)
2. H (Hasil) X P (Jumlah Populasi Ikan) = (H2)
3. (H2)/3 = (H3)
Keterangan :
1.H1 = Jumlah pakan yang diberikan dalam 1 hari pada 1 ekor ikan
2.H 2= Jumlah pakan yang diberikan pada 1 kolam dalam 1 hari
3.H 3= Jumlah pakan yang diberikan dalam 1 x pakan

3. Campuran dalam pakan
 
1.Pemberian pakan harus selalu dicampur dengan konsentrat
2.Pemberian pakan harus selalu dicampur dengan probiotk

Keterangan :
1.Tambahkan air kedalam campuran pakan kemudian aduk hingga rata, dan diamkan selama sekitar 15-20 menit agar pakan menjadi lunak (untuk ukuran sangkal 15-20 cm sudah tidak diberikan air)
2.Berikan konsentrat dan prebiotik 1 tutup botol dicampurkan kedalam pakan aduk hingga rata

4. Teknik Pemberian Pakan

Teknik pemberian pakan dilakukan agar pertumbuhan ikan lebih cepat, fungsi teknik pemberian pakan ini dilakukan agar fungsi anaerobik ikan dapat bertambah sehingga ikan dilatih bergerak dan berebut pakan didalam air
tebar pakan dengan cara ini dilakukan dalam setiap pemberian pakan, prosesnya dilakukan 3 x melempar pakan ke kanan, biarkan selama 15 detik, kemudian lemparkan pakan kearah kiri biarkan selama 15 detik dan lanjutkan proses tersebut hingga pakan habis.

PENGONTROLAN KOLAM

1. Cek Rutin

1.Sifon agar kotoran yang menumpuk didasar kolam terbuang dilakukan pada setiap pagi hari dengan membuka dop saluran pembuangan dilakukan selama 15-20 detik kemudian dop ditutup kembali
2.Lihat dan perhatikan kondisi ikan dengan cara apakah ikan tersebut naik ke permukaan dan mengambang ke atas permukaan air dan ikan itu statis dalam pergerakan (posisi kepala diatas permukaan air)
 
Langkah penanggulangan :
1. Buang volume air ½ atau ¼ dari volume air, kemudian isi air kembali sesuai dengan volume air sebelumnya
2. Laporkan terhadap pengelola
3. Cek didasar kolam selama 1 minggu semenjak tebar benih dan 3 hari setelah dilakukan sortir, bila menemukan ikan mati didasar kolam, buang ikan tersebut, dan apabila menemukan jumlah ikan yang mati dalam jumlah banyak didasar kolam segera laporkan kepada pengelola.
4. Cek Permukaan kolam apabila menemukan ikan yang mati, segera angkat dan buang

2. Cek Terjadwal

1.Cek PH air dengan PH tester
2.Cek kadar amoniak air dengan Amoniak tester
3.Cek suhu air dengan temperatur
4.Cek seiichi air dengan seicchi testet

SORTIR
Sortir dilakukan agar perbedaan ukuran disamakan, sehingga proses kanibalisasi tidak terlalu besar dan agar ikan tidak terjadi persaingan dalam perebutan makanan sehingga terhindar dari pertumbuhan ikan yang tidak sempurna
Waktu sortir dilakukan setiap 2 minggu sekali atau bila perbedaan ukuran ikan terlihat secara signigfikan.

Proses Sortir

1.Siapkan bak sortir dengan 3 ukuran
2.Siapkan 2 – 3 kolam Kosong yang telah terisi air
3.Kosongkan atau kurangi air kolam yang akan dilakukan sortir
4.Serok ikan dan masukan kedalam bak sortir
5.biarkan ikan yang ukuran kecil terjatuh kembali kedalam kolam dan ikan yang besar tetap berada di bak sortir kemudian pindahkan ke kolam yang baru
6.lakukan seterusnya hingga ikan besar habis berada dikolam yang lama